Onenews|| Aceh Timur – Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al Farlaki, resmi menetapkan status Darurat Bencana menyusul banjir besar yang semakin meluas dan disertai longsor serta angin kencang di berbagai wilayah kabupaten tersebut.
Keputusan ini diambil setelah intensitas bencana terus meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Bupati Iskandar memerintahkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk gerak cepat (gercep) dan tanggap dalam penanganan bencana.
Mulai dari BPBD, Dinas Sosial, Dinkes, camat, hingga perangkat desa diminta memperkuat koordinasi, siaga penuh, dan memastikan keselamatan warga.
Kondisi semakin memprihatinkan setelah air mulai merendam kawasan perkotaan di Aceh Timur, seperti Kota Idi Rayeuk, Kota Peureulak, serta beberapa kota lainnya.
Di sejumlah titik, ketinggian air mencapai 50 cm hingga 2 meter, membuat ribuan warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Bupati Iskandar Usman Al Farlaki menegaskan bahwa seluruh bantuan masa panik harus segera disalurkan kepada warga terdampak melalui posko-posko pengungsian di desa maupun kecamatan tanpa hambatan.
Ia meminta distribusi logistik dipastikan cepat, tepat sasaran, dan memprioritaskan kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil.
Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengingat curah hujan tinggi masih berpotensi berlanjut.
Tim gabungan dari BPBD, TNI/Polri, relawan, dan aparatur desa terus dikerahkan untuk evakuasi, pemantauan titik rawan, serta penanganan kondisi darurat lainnya.
