Onenews || Aceh Timur– Isak tangis pecah dari keluarga nelayan asal Aceh Timur yang ditangkap otoritas Thailand. Sang istri tak kuasa menahan air mata saat menceritakan momen haru terakhir bersama suaminya, Umar Johan, nahkoda kapal KM Jasa Cahaya Ikhlas yang kini mendekam di negeri orang.
Badrul Muna (21), istri dari Umar Johan yang merupakan warga Dusun Cot Kulam, Desa Pasir Putih, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, mengungkapkan bahwa suaminya berpamitan melaut pada Selasa, 13 Mei 2025 lalu dengan harapan membawa pulang rezeki untuk keluarga.
“Biasanya abang (suami) melaut sekitar 10 hari sudah pulang. Tapi pas malam Senin kemarin kami dengar kabar kalau beliau sudah ditangkap oleh tentara Thailand,” ujar Muna kepada beritaOnenews.com, Rabu (22/05/2025), sambil menyeka air matanya.
Muna mengatakan bahwa sang suami sempat menghubunginya lewat telepon setelah ditangkap pada Senin malam. Percakapan berlangsung cukup lama, namun hubungan terputus sejak Selasa pagi.
“Senin malam kemarin abang sempat menelpon dari pukul 20.00 WIB sampai sekitar pukul 05.00 WIB Selasa pagi. Tapi ketika saya coba hubungi lagi pukul 07.00 WIB, handphone-nya sudah tidak aktif,” ungkapnya dengan suara terbata-bata.
Yang paling menyayat hati, lanjut Muna, adalah ketika suaminya menitipkan pesan untuk merawat anak-anak mereka dengan baik. Umar Johan diketahui meninggalkan dua anak kembar berusia balita sebelum pergi melaut.
“Yang saya tidak sanggup menahan air mata, saat abang menitipkan anak. Beliau bilang, rawat anak-anak baik-baik dan minta kami tidak bersusah hati,” kenangnya pilu.
Umar Johan merupakan satu dari 18 nelayan Aceh Timur yang ditangkap otoritas Thailand pada 19 Mei 2025 karena diduga melewati batas wilayah perairan Indonesia-Thailand saat sedang mencari ikan di laut.
Hingga saat ini, pihak keluarga berharap pemerintah Indonesia dapat segera mengambil langkah untuk memulangkan para nelayan yang ditahan agar bisa kembali berkumpul bersama keluarga tercinta.
