Onenews | Aceh Timur – Sebuah saluran irigasi tempat mengalir air dari sumber ke lahan pertanian di Desa Matang Keupula Sa, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh disulap menjadi objek wisata.
Saluran irigasi yang digunakan mengairi persawahan di Kecamatan Madat dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai destinasi wisata pemandian air mengalir. Dengan begitu, saluran irigasi yang disulap menjadi objek wisata tersebut menarik minat wisatawan.
Pantauan tim tvonenews.com, objek wisata pemandian air mengalir itu diberi nama Wisata Madat. Lebar lintasan irigasi desa ini seluas tiga meter lebih, setiap harinya dikunjungi ratusan wisatawan baik itu lokal, maupun luar daerah.
Saluran irigasi yang awalnya tampak kumuh itu kini telah menjadi tempat objek wisata, berkat kerjasama masyarakat serta aparatur desa sehingga membuat lintasan saluran irigasi bersih. Dampak positif wisata irigasi tersebut menumbuhkan ekonomi masyarakat.
Tokoh masyarakat Desa Matang Keupula Sa, yang terlibat dalam objek wisata saluran irigasi yakni Ananda, menyebutkan bahwa sebelumnya aliran irigasi itu dimanfaatkan warga untuk pengairan kebun dan sawah.
“Sebelum jadi tempat pemandian, dulunya sangat kumuh dan rawa. Setelah di rehab lalu mulai kepikiran membuat wahana wisata yang memanfaatkan aliran irigasi,” ungkap Ananda, kepada Beritaonenews.com Kamis (10/8/2023).
Objek wisata saluran irigasi itu, kata Ananda, ramai dikunjungi baru sepekan lantaran telah beredar viral di media sosial. Meskipun sangat baru, Wisata Madat sudah cukup dikenal oleh masyarakat sekitar, terutama dalam kawasan Kecamatan.
Dengan adanya Wisata Madat itu menumbuhkan kegiatan ekonomi bagi warga Desa Matang Keupula Sa, seperti membuat warung dan semacamnya. Biasanya saat hari Sabtu dan Minggu sangat ramai dikunjungi.
“Untuk saat ini, bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Wisata Madat atau Wisata saluran irigasi belum di pungut biaya. Tetap jaga keselamatan dan kebersihan lingkungan,” ujarnya.
Discussion about this post